ASYIKNYA MERANGKAI KATA BERMAKNA
TUGAS RESUME 3
PELATIHAN BELAJAR MENULIS GEL 16
Nama : Min Hermina,
M.Pd
Hari/Tanggal : Jumat, 9 Oktober 2020
Waktu : 19.00-21.00 WIB
Host : Wijaya
Kusumah (Om Jay)
Moderator : Sri Sugiastuti
Narasumber : Ya’Dedi Suhendi,
S.Pd, M.Pd
Tema : Cara
menulis dengan mudah
ASYIKNYA MERANGKAI KATA BERMAKNA
Pada malam ketiga
pelatihan belajar menulis gelombang 16 bareng Om Jay, saya disuguhi sajian
tulisan enak, renyah dan bergizi. Kelezatan
dari ramuan hidangan nikmat ini dipersembahkan oleh koki andal dalam dunia
kepenulisan yakni Bapak Ya’Dedi Suhendi, S.Pd. M.Pd. Beliau saat ini aktif
mengajar di SD Negeri 11 Pontianak Timur. Aktivitasnya cukup banyak diantaranya
pernah menyabet beberapa kali juara Guru Berprestasi baik tingkat kota,
provinsi dan nasional yang diganjar penghargaan oleh Pemerintah berupa umrah
tahun 2017 dan kunjungan belajar ke negeri Cina pada tahun 2019.
Ada yang
berpendapat bahwa menulis itu sulit, namun ada juga yang mengatakan bahwa ternyata
menulis itu semudah meng-update status di Facebook. Tentu di era modern
sekarang ini, media sosial sudah tidak asing lagi. Siapapun bisa menulis tentang
perasaan atau ide yang ingin dituangkan agar pembaca menjadi tahu apa yang dirasakanya.
Itulah contoh bahwa menulis itu mudah. Jari jemarinya begitu lancar menari-nari
di atas tuts laptop atau HP, sampai tak terasa sudah banyak kata yang
dirangkainya. Jadi, siapa bilang menulis itu sulit ?
Ternyata dalam
menulis, tidak hanya panjangnya kalimat yang harus diperhatikan. Namun, yang
terpenting adalah bagaimana caranya memberi ruh agar tulisan itu hidup. Pembaca
akan melanjutkan kegiatan membacanya jika rangkaian kata yang tersusun menjadi
kalimat lalu terbentuk paragraf itu enak dibaca dan mengalir bak air sungai.
Kuncinya terletak pada penghayatan dan penjiwaan ketika menulis, sehingga akan
mendorong pembaca terlibat secara emosional.
Selain itu ketika
menulis, pertama-tama Penulis harus menetapkan tujuan agar tercapai sasarannya.
Misalnya untuk naik pangkat tentu berbeda jenis tulisannya dibanding hanya
sekedar berekspresi menyalurkan hobi menulis.
Kadang-kadang
seorang penulis kesulitan menemukan topik tulisan. Ternyata ide bisa terdapat
dimana saja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari segudang ide bisa didapat.
Tuhan sudah menyediakan alam semesta ini, tinggal kita sebagai makhluk-Nya
harus pandai menerjemahkan alam raya ini melalui tulisan. Jika bisa menggali
kekayaan alam nusantara tercinta ini tentu ada banyak ide tulisan yang didapat.
Mulai dari kebudayaan daerah, makanan tradisionalnya, bahasa setempat bahkan
keindahan pemandangan bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. Tentu asyik
banget ketika kita menguntai kata menjadi kalimat yang bermakna dengan memberi
kiasan pada bagian tertentu sehingga tulisan menjadi hidup. Atau sesuaikan
dengan minat kita, misalnya ketika kita melakukan suatu perjalanan ke suatu
daerah yang menarik, bisa ditulis dalam bentuk memoar. Ini lebih mudah karena
tulisan berdasarkan pengalaman pribadi.
Ketika dalam
proses menulis, kadang-kadang ide menjadi buntu dan terhenti begitu saja. Lalu
kita menjadi bingung untuk melanjutkan tulisan. Alih-alih meneruskan ehhh malah
mangkrak karena sudah malas. Untuk mengatasi hal ini, kita bisa menghirup secangkir
kopi sejenak atau memandang keindahan bunga Aglonema melalui tirai jendela
rumah. ngemil keripik singkong atau apa saja yang penting tulisannya dilanjutkan.
Pada kuliah ketiga
ini, Pak Ya’Dedi memberi tips kunci keberhasilan seorang penulis.
1.
Ciptakan
semangat
Semua
orang tentu harus mempunyai tujuan hidup. Berbagai upaya dilakukan agar tujuan
itu tercapai. Bagaimana mungkin seseorang bisa meraih kesuksesan tanpa kerja
keras. Untuk mencapai semua itu tentu kita harus semangat, untuk itu
ciptakanlah energi postif yang ada dalam diri kita.
2.
Kemauan
dan Kemampuan
Jika sudah timbul rasa semangat, tentu harus dibarengi dengan kemauan untuk memulainya dan kemampuan untuk melakukannya. Bila masih terasa ilmu kita rendah, bisa terus menggalinya sampai mampu meraihnya.
3.
Konsisten
Setelah
semua didapat, tentu hal ini (konsisten) menjadi penting. Bagaimana akan
berhasil jika dalam diri ini masih timbul rasa malas dan ogah-ogahan dalam
menulis. Bulatkan tekad agar sedapat mungkin setiap hari lahir tulisan baru.
4.
Berdoa
Jangan
lupa , bekerja harus selalu diiringi dengan doa agar apa yang dilakukan
berkenan di hadapan-Nya. Kita juga harus selalu berdoa untuk kelancaran rezeki,
agar tulisan yang kita buat bisa menjadi buku dan lolos dari percetakan atau
penerbit.
Itulah hasil perburuan ilmu yang saya lakukan pada pertemuan ketiga pelatihan menulis bersama Om Jay di gelombang 16 ini. Setelah sesi tanya jawab, diakhir pertemuan narasumber bermurah hati memberikan
oleh-oleh kepada para peserta berupa file powerpoint yang sangat bermanfaat.