SEMUA BERAWAL DARI KATA
TUGAS RESUME 1
PELATIHAN BELAJAR MENULIS GEL 16
SEMUA BERAWAL DARI KATA
Min Hermina
Hari ini Senin 5 Oktober
2020 adalah hari yang saya tunggu. Betapa tidak, saya sudah tidak sabar untuk
mengikuti pelatihan menulis secara daring melalui WA grup. Bapak Wijaya Kusumah
atau yang lebih akrab disapa Om Jay, seorang blogger kondang kembali mengajak
para guru seantero negeri untuk menuntut ilmu. Materi tentang menulis selalu
menarik perhatian saya yang ingin belajar lebih banyak dunia kepenulisan. Tak terasa
selama dua jam yakni mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB kuliah perdana ini bisa
terlewati. Semua materi malam ini berisi
daging dan vitamin hingga pikiran ini menjadi kuat.
Majelis
ilmu kali ini diikuti oleh peserta dari berbagai provinsi. Sebagai Narasumber adalah Bapak Abdul Hakim Busro , seorang guru
SMP Pupuk Kaltim Bontang. Beliau memiliki segudang prestasi dengan meraih
berbagai penghargaan mulai dari tingkat daerah maupun nasional bahkan
internasional. Selain itu, beliau memiliki aktivitas lain dan hobi yang
menunjang kegiatannya sebagai guru. Pada pelatihan gelombang ke-16 ini dipimpin
oleh moderator Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd Kepala Sekolah di Lebak Banten dengan
didampingi oleh Bapak Wijaya Kusuma. Selanjutnya Moderator mempersilakan narasumber
untuk memaparkan materi. Pak Hakim langsung mengawalinya dengan quotes ‘Mereka
yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan.’ Suatu
rangkaian kalimat yang mampu menghentak sanubari. Dengan suara merdunya, mampu membuat
hati ini tertambat selama dua jam untuk mendengarkan materi yang berjudul KATA
ADALAH SENJATA.
Menurutnya, menulis
bukanlah bakat melainkan keterampilan yang harus dilatih secara terus menerus. Memang
kegiatan menulis tidaklah mudah bagi semua orang. Namun, tidak juga sulit bila
terus dilatih. Seorang penulis adalah juga seorang pembaca. Bagaimana mungkin
penulis dapat menghasilkan beragam kata menjadi rangkaian kalimat jika ia malas
membaca. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa mengawali
kebiasaan ini, namun seiring dengan berjalannya waktu kebiasaan menulis dan
membaca akan tertanam dalam diri seorang penulis. Dengan membaca, tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
banyak hal. Selain itu, dengan membaca tentu perbendaharaan kosakata menjadi
bertambah. Jika sudah memiliki banyak kosakata aktif dan tersimpan di memori
otak, tentu suatu saat akan mudah memanggilnya
kembali bilamana diperlukan.
Sebagai orang
yang mau belajar menulis, tentu harus cerdas berbahasa. Jangan sampai alih-alih
mau bergaya menggunakan bahasa asing,
namun malah jadi salah kaprah. Utamakan berbahasa Indonesia, jika ingin
menggunakan istilah asing carilah dulu padanannya. Atau jika ingin memakai bahasa
daerah maupun bahasa gaul hendaknya dicetak miring. Sebagai seorang penulis tentu
harus mengetahui kata baku yang biasa digunakan dalam Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Penggunaan tanda baca juga
tidak boleh dianggap remeh namun harus diperhatikan dengan baik.
Semua tulisan
berawal dari kata, jika tidak menguasai ribuan kata dengan baik tentu pembaca akan
merasa tidak nyaman. Untuk itu mengapa perlu dikembangkan latihan untuk
menguasai keterampilan membaca. Caranya bisa menggunakan teknik scanning
atau skimming. Membaca cepat juga disarankan agar mata ini dapat menangkap
beberapa huruf dalam sekali baca. Kemampuan membaca akan berpengaruh pada
keterampilan menulis. Tulisan yang enak dibaca, tentu memerlukan latihan yang
tidak sebentar.
Jadi, semua
berawal dari kata. Mulanya satu kata, namun setelah dirangkai menjadi kalimat
akan menghasilkan satu paragraf yang pada akhirnya mampu membuahkan tulisan
yang renyah dan gurih bagi pembaca. Jangan takut untuk mulai menulis, tulislah
apa yang ada dalam benak ini. Niscaya, dengan menulis tentu akan tersebar virus
kebaikan dan pengetahuan.
Melalui sesi
tanya jawab, Narasumber selalu memberikan solusi terbaiknya. Beliau
menyampaikan jawaban yang mudah dicerna dan dipahami. Tak terasa, kuliah perdana yang berlangsung selama lebih dari dua jam dapat menghipnotis peserta tidak beranjak
dari tempat duduknya. Serius tapi santai
itulah sensasi yang didapat dari kelas ini. Banyak ilmu yang diperoleh serta
penampilan narasumber yang apik dengan materi yang sangat menginsiprasi.
Narasumber juga sangat baik hati, beliau
memberikan contoh cerpen, puisi dan tulisan yang tidak bosan saya baca.
Terlebih cerpen yang dibacanya dengan suara merdu, membuat saya merasakan
kesedihan yang dialaminya. Kenangan indah harus dikuburnya dalam-dalam dan
bangkit kembali untuk menata hari esok. Kuliah pertama malam ini benar-benar
keren dan tak terlupakan.