SENANGNYA BISA BERKUNJUNG KE KOTA TAHU SUMEDANG

 

#KamisMenulis

26 Nov 2020


 

SENANGNYA BISA BERKUNJUNG KE KOTA TAHU SUMEDANG

 

Siang ini aku dan keluarga berencana hendak mengunjungi kakakku ke daerah Sumedang Jawa Barat. Kami berangkat dari Bandung pukul 06.00 WIB agar sampai di kota Tahu ini tidak terlalu siang.  Semua persiapan sudah kulakukan sejak tadi malam, mulai dari baju ganti untuk anak-anak sampai aneka camilan ringan semua sudah kubeli.

Pagi ini aku masak nasi dan lauk pauk yang nanti akan kami santap di tempat kakakku. Sebetulnya aku tak terlalu pandai masak rendang sesuai permintaan suamiku. Aku hanya bisa mengolah ayam kecap sebagai pengganti rendang. Anak-anakku yang mulai beranjak remaja tak terlalu mempermasalahkan menu makanan ini, karena pada dasarnya mereka semua suka aneka jenis masakanku.

Suamiku sudah bersiap dengan mobilnya. Ia duduk di belakang kemudi, sementara aku di sampingnya bertindak sebagai navigator. Sedangkan kedua anakku duduk di belakang dekat bagasi mobil. Mobil mulai berjalan perlahan meninggalkan kota Kembang Bandung. Aku sengaja meminta suamiku untuk menjalankan mobil perlahan saja, karena aku ingin menikmati perjalanan.

Pagi ini terasa sejuk, sang surya nampaknya masih malu memamerkan sinarnya yang kuning keemasan. Aku ingin bermandi cahaya mentari pagi dari dalam mobil, sehingga aku meminta agar suamiku mematikan AC dan aku bisa menikmati udara pagi melalui kaca mobil.

Saat itu jalanan sangat lengang, hanya terlihat beberapa mobil yang lewat. Aku tidak tahu kenapa suasana begitu sepi, padahal ini akhir minggu. Biasanya pada momen seperti ini, banyak kendaraan lalu-lalang yang menyebabkan macet dimana-mana.

Tak terasa kami sudah sampai di jalan Cadas Pangeran. Jalan yang sangat bersejarah karena di sinilah sempat terjadi perlawanan dari Raja Sumedanglarang menentang Pemerintah Kolonial Belanda yang membangun jalan ini dengan kerja paksa yang menyengsarakan rakyat. Ketika itu pembangunan jalan ini sangat tidak mudah karena harus menembus gunung. Aku sendiri tidak tahu pasti tahun berapa jalan ini dibuat, karena tidak ada prasasti yang menuliskannya di sekitar jalan tersebut. Jalan ini cukup menguji nyali karena kelokan yang sempit dengan di sisinya jurang menganga. Sungguh indah pemandangan di daerah ini, pepohonan besar masih mendominasi di kanan=kiri jalan nasional ini.

Kami tiba di pusat kota Sumedang pada pukul 08.30 WIB. Kota ini sangat terkenal dengan sebutan kota Tahu karena banyak penjual tahu di pinggir jalan. Jangan ditanya rasanya, yang pasti begitu sampai di lidah begitu lembut dan maknyos. Kami beristirahat sejenak sambil membeli sekeranjang tahu panas untuk dinikmati bersama keluarga kakakku. Perjalanan ke rumah kakakku kira-kira satu jam lagi karena rumahnya berada di daerah pegunungan.

Tepat pukul 09.30 WIB, kami sampai di lokasi yang indah pemandangannya. Rumah kakakku yang terletak di bawah gunung dengan udara yang sejuk. Aku bisa menarik napas karena udara yang benar-benar segar telah membuat badanku kembali bugar setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam.

Setelah ngobrol sejenak, perut terasa keroncongan. Kami segera membuka perbekalan untuk makan siang bersama. Kakakku juga ternyata sudah menyiapkan ikan goreng yang baru saja diambil dari kolam yang ada di belakang rumahnya. Sungguh nikmat makan bersama keluarga, sambil menikmati pemandangan indah ditemani menu makan siang yang bisa menggugah selera, apalagi ditambah tahu Sumedang yang tadi kubeli menambah semangat untuk terus menyendokkan nasi ke dalam piring.

Tak terasa hari sudah beranjak sore. Kami siap berkemas untuk segera pulang. Sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan. Aku bisa bertemu dengan kakakku dan anak-anak bisa bermain serta memancing ikan sepuasnya di kolam. Aku tak tahu kapan bisa berkunjung ke tempat ini lagi, karena kesibukanku yang luar biasa sebagai seorang guru SMP yang sangat menyita waktu.