MENUMBUHKAN BUDAYA TOMAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH

 


Tomat. Apa yang terlintas dibenak anda saat mendengar kata ‘tomat’? Ya, Sebagian besar orang yang mendengar kata tomat umumnya berfikir tentang salah satu buah yang kaya akan vitamin dan lazim digunakan sebagai pelengkap sayur mayur atau sebagai buah. Namun dalam tulisan ini kata TOMAT sebagai akronim  dari 3 kata yang memiliki kaitan erat antara satu dengan yang lainnya, yakni Tolong, Maaf, Terimakasih.

               Dasar pemikirannya adalah, apakah siswa selalu mengucapkan kata tolong saat meminta bantuan? Apakah siswa selalu mengucapkan kata maaf ketika berbuat suatu kesalahan ? Apakah siswa selalu mengucapkan terimakasih ketika telah diberi bantuan oleh seseorang? Pertanyaan tersebut sangat sederhana atau bisa dikatakan sepele namun saya merasa ini tepat untuk diajukan kepada remaja saat ini. Mengapa demikian? Karena  remaja masa kini  banyak mengabaikan etika atau tatakrama saat meminta bantuan, ketika berbuat salah atau ketika telah diberi pertolongan. Mereka ternyata belum mampu menerapkan budaya TOMAT dalam kehidupannya terutama di lingkungan sekolah. Jadi, ketika siswa dihadapkan pada persoalan untuk meminta bantuan pada seseorang, ketika siswa berbuat salah terhadap seseorang atau ketika dia telah menerima kebaikan dari seseorang, mereka masih kurang peduli terhadap timbal balik dari apa yang telah mereka terima. Hal ini terjadi karena kemungkinan mereka belum memahami etika atau tata krama yang seharusnya mereka lakukan.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadarminta, yang dimaksud dengan budaya adalah pikiran ; akal budi, jadi budaya TOMAT adalah bagaimana cara seseorang mengungkapkan pikiran nya atau akal budi nya untuk senantiasa berlaku sopan terhadap orang lain. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan kata TOMAT  disini adalah singkatan dari 3 kata yang saling berkaitan satu sama lain yakni Tolong, Maaf, Terimakasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ,yang dimaksud dengan tolong adalah meminta bantuan, hal ini merujuk pada keadaan dimana seseorang membutuhkan bantuan dari orang lain. Sedangkan kata maaf memiliki arti ampun ; pembebasan dari tuntutan ( kesalahan, kekeliruan ), hal ini menunjukan keadaan ketika seseorang telah melakukan kesalahan atau kekeliruan memohon maaf kepada pihak yang bersangkutan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan suatu hubungan yang sudah baik. Dan kata terimakasih mempunyai arti bersyukur, puji syukur, hal ini mengindikasikan bahwa orang tersebut sudah memiliki tatakrama atau etika yang baik karena selalu bersyukur untuk tiap hal yang sudah ia peroleh. Jadi dari paparan diatas jelaslah bahwa ketika kita membutuhkan sesuatu alangkah indahnya bila didepan kata yang akan kita ucapkan kita sisipkan kata tolong, begitu pula jika kita membuat kesalahan yang mengakibatkan orang lain merasa tidak nyaman lebih baik mengucapkan kata maaf, dan jika kita sudah menerima kebaikan dari seseorang sungguh elok apabila kita mengucapkan terimakasih.             Sebenarnya hal ini merupakan sesuatu yang sangat sepele, remeh, tidak penting dan sebagainya, namun sebagai siswa yang baik sudah saatnya kita mengubah pola pikir seperti itu dan sebagai generasi muda Indonesia sudah sepantasnya kita menunjukan kepada dunia bahwa kita ini adalah bangsa yang menjunjung tinggi tatakrama dan etika dalam bergaul, sudah saatnya kita mempunyai sikap yang tawadu atau rendah hati dengan selalu menyisipkan kata TOMAT dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.