PENTINGNYA APERSEPSI SEBELUM PEMBELAJARAN

 

Hari Kamis 7 Januari  2021 merupakan pertemuan kedua dalam pelatihan berbicara atau Public Speaking. Pelatihan daring ini diselenggarakan oleh PGRI yang dipelopori oleh Bapak Wijaya Kusumah atau lebih dikenal dengan Om Jay. Para peserta disuguhi materi yang menarik dan sangat bermanfaat oleh narasumber  berbeda pada setiap pertemuannya. Penyelenggaraannya secara daring melalui zoom meeting yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis pada pukul 19.00-21.00 WIB. Pada pertemuan pertama ini, bertindak sebagai moderator adalah Om Jay dan narasumber Bapak Munif Chatib. Beliau seorang Konsultan Pendidikan dan penulis buku Sekolahnya Manusia.

Bagaimana perasaan seorang guru ketika mengajar di depan kelas ternyata para siswa bersikap masa bodoh dan tidak memperhatikan ? Tentu rasanya sangat kecewa karena ketika guru berbicara, para siswa malah tidak ada yang memperhatikan. Masalahnya apa ? Inilah yang dibahas pada pertemuan kedua kelas berbicara ini.

Masalahnya adalah mungkin saja guru langsung menerangkan dengan metode ceramah, sehingga proses pembelajaran menjadi menjemukan. Solusi untuk permasalahan ini sebaiknya sebelum mengajar guru melakukan apersepsi. Karena materi akan menarik tergantung pada menit-menit pertama yang membuat penasaran siswa.

Sebelum Pak Munif memaparkan lebih jauh tentang kekuatan apersepsi, beliau menyampaikan bahwa posisi guru itu ada 3 level yakni :

1.      Good Teacher

Guru yang mampu menjelaskan materi pelajaran sesuai tuntutan kurikulum.

2.      Excellent Teacher

Guru yang mampu mendemokan materi pelajaran di depan siswa

3.      Inspiring Teacher

Guru yang mampu mengispirasi siswa

Sebagai orang yang mampu mengispirasi siswa, guru juga berperan sebagai orang tua yang selalu memberi nasihat. Di sekolah guru berperan sebagai pemberi pengetahuan dan selain itu guru harus mampu berperan sebagai sahabat yang mau berbagi.

Untuk membangun suasana kelas agar menyenangkan, guru harus memperhatikan tempat belajar yang digunakan. Apakah indoor atau outdoor, jangan lupa perhatikan pula tata letak bangku atau tempat duduknya harus diatur sedemikian rupa. Selain itu display kelas yang menarik tentu akan berpengaruh pada proses pembelajaran yang menyenangkan. Ventilasi ruangan kelas agar cahaya yang masuk cukup juga sangat penting. Yang terakhir adalah sirkulasi udara di kelas perlu diatur panas atau dingin suhu yang sesuai untuk ruangan kelas tersebut.

Selain tempat belajar yang harus diperhatikan, ada hal lain yang tak kalah pentingnya yakni penampilan guru. Penampilan ini penting agar anak-anak merasa nyaman denga napa yang dilihatnya ketika guru tampil di depan kelas. Selain itu, guru juga harus memperhatikan bau badan. Jangan sampai mengganggu kenyaman belajar akibat bau badan atau minyak wangi yang menyengat.

Setelah semua itu diperhatikan, kini saatnya membangun relasi dengan para siswa agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

1.      Fun-Menyenangkan

Mulailah dengan menyapa siswa secara ramah. Setelah itu guru bisa bercerita tentang hal menarik sebelum masuk ke materi ajar. Guru bisa saja menceritakan tentang pengalaman pribadinya yang membuat siswa termotivasi. Atau bisa juga bercerita tentang berita terkini yang tentu disesuaikan dengan usia siswa. Selain itu, guru juga bisa berbicara tentang tempat wisata yang menarik. Bahkan guru bisa menyajikan suatu permainan yang menarik.

2.      Fasilitator

Di sini guru berperan sebagai fasilitator dengan pola pembelajaran berpusat pada siswa

3.      Katalisator

Guru selalu memberi motivasi pada siswa yang lemah dalam pemahaman misalnya melalui tayangan video motivasi. Selain itu siswa diberi kesempatan untuk membantu temannya yang lemah dalam pemahaman pembelajaran.

Jadi jangan biasakan langsung masuk ke materi, melainkan terlebih dulu harus melakukan apresepsi. Seperti teori yang dikemukakan oleh Jhon Friedrich Hebart (1776-1841) dia adalah seorang psikolog, filsuf, guru yang ahli berasal dari Jerman. Teori ini disebut juga teori Herbatisme.

 

Hebart mengemukakan bahwa ada 3 landasan apersepsi yakni :

1.      Manusia adalah makhluk pembelajar

2.      Sifat dasar manusia adalah memerintahkan dirinya sendiri

3.      Manusia melakukan reaksi terhadap instruksi di lingkungannya jika dibekali perbuatan stimulus khusus.

Hal yang mempengaruhi apersepsi :

1.      Berada pada Alpha Zone

Di sini bisa disajikan fun story, music, ice breaking atau brain gym

Harus ada pada setiap tatap muka, bisa di awal atau pertengahan pembelajaran

2.      Warmer

Berkaitan dengan pengulangan materi yang lalu

Waktunya singkat, tatap muka kedua dan bisa berupa tanya jawab/games

3.      Pre Teach

Berkaitan dengan informasi pendahuluan

Tergantung strategi yang berfungsi untuk memperlancar strategi

4.      Scene Setting

Berkaitan dengan metode/startegi

Pemberian pengalaman sebelum masuk ke materi inti yang berfungsi sebagai pembangkit motivasi, minat dan penasaran siswa. Alasan dari penerapan sebuah strategi.

Jadi, melakukan apersepsi sebelum pembelajaran itu sangat penting agar siswa termotivasi sebelum proses pembelajaran berlangsung.