Laporan Perjalanan dari Adelaide Australia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan kegiatan pelayanan pembelajaran
ditingkat sekolah maupun kabupaten bahkan sekolah-sekolah yang ada di provinsi
Jawa Barat adalah dengan diadakannya kegiatan pelatihan guru – guru yang ada di
Jawa Barat ke Australia atau West Java Teachers Australia Program. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah
provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan bekerjasama dengan DECS ( Departemen Pendidikan Australia Selatan )
dalam rangka membangun kapasitas “ capacity
building “ dan CPD ( Continuing Professional Development ) bagi guru-guru SD dan SMP Jawa Barat
dalam meningkatkan pengetahuan tentang metode pembelajaran dan profesionalisme
guna membangun guru menjadi sosok profesional diera global. Untuk itu Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan peningkatan kualitas
satuan pendidikan jenjang SD dan SMP di Jawa Barat tahun anggaran 2013 ke
Adelaide Australia Selatan yang kegiatannya dimulai pada 16 Agustus 2013 untuk
tahap 1 selama 3 minggu dan selanjutnya secara berturut-turut sampai tahap 6
pada tanggal 22 November 2013 . Kami peserta dari group 6 terdiri dari guru SD
dan SMP yang ada di Jawa Barat datang ke Adelaide Australia Selatan untuk
menggali ilmu selama 3 minggu yakni mulai dari tanggal 22 November 2013 sampai
13 Desember 2013.
Hal-hal yang dapat
digali sebagai sumber ilmu adalah mulai dari kegiatan pelatihan di kelas ( classroom training ) maupun kegiatan
observasi ke sekolah untuk mengetahui secara langsung mulai dari kegiatan
belajar siswa, kegiatan mengajar guru, administrasi sekolah, kurikulum yang
digunakan, atau nilai kultur sekolah yang dikembangkan oleh sekolah yang ada di
Adelaide Australia Selatan. Dari kegiatan ini diharapkan para guru memperoleh
pengalaman dan pembelajaran tentang aktivitas pembelajaran di kelas oleh
guru-guru di Australia, baik dari strategi pembelajaran, model pembelajaran,
cara belajar peserta didik, pengelolaan kelas serta kurikulum di Australia
Selatan. Selain itu kami melakukan kegiatan excursion
yakni mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang bersifat educational visit, seperti : Museum, Wildlife Park, State Library,
Art Gallery , Central Market, Mount Lofty dan lain-lain.
Ilmu dan pengalaman
yang diperoleh para guru diharapkan dapat diterapkan dalam rencana aksi ( action plan ) di kelas atau di sekolah,
sehingga pengetahuan yang telah didapat bermanfaat untuk peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas dan pada akhirnya proses serta hasil pembelajaran
meningkat. Selanjutnya ilmu dan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan ini
akan didesiminasikan dengan cara mengimbaskan dan menularkan kepada guru –guru
lain yang ada dilingkungan SMPN 1 Cikampek maupun guru-guru yang ada ditingkat
Komisariat ( kecamatan ) dan Kabupaten Karawang.
B.
Dasar
1. Surat
Permohonan Ijin Pelatihan Guru SD dan SMP Jawa Barat di Australia, Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat nomor : 893.8/15533-Set.Disdik tertanggal 17
Juli 2013 ( terlampir )
2. Surat
Undangan kegiatan Pre Departure Training Management for Teacher, Kepala Dinas
pendidikan Provinsi Jawa Barat
nomor : 005/15727 tertanggal 25 Juni 2013 (
terlampir )
3. Surat
Perintah , Pemerintah Kabupaten Karawang, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga nomor : 835/3215/Disdikpora
( terlampir )
4. Surat
Perintah Tugas, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cikampek nomor :
857231/TU/2013 ( terlampir )
C. Maksud dan Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bentuk
tanggungjawab peserta guru SD dan SMP Jawa Barat selama mengikuti kegiatan West
Java Teacher Adelaide Program ( WJTAP ) dari tanggal 22 November 2013 – 13
Desember 2013 di Adelaide Australia Selatan, yang secara khusus kegiatan ini bertujuan
untuk :
- Mempelajari sistem pendidikan yang diberlakukan secara nasional di Australia pada umumnya, dengan terjadinya perubahan dari desentralisasi menjadi sentralisasi yang diawali dengan “ Melbourne Declaration of Education “ pada tahun 2010
- Memperdalam pemahaman guru-guru SD dan SMP di Jawa Barat berkaitan dengan kemampuan profesional mereka.
- Meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan seperangkat kompetensi mereka melalui berbagai tindakan nyata ( real action ) melalui pengelolaan kualitas belajar siswa secara optimal.
- Mengembangkan sistem dan mekanisme pelatihan dan pembinaan profesi bagi guru-guru yang efektif melalui penyebarluasan kemampuan profesi pendidik pada satuan-satuan pendidikan secara inovatif dan bermutu di Jawa Barat.
D.Bentuk Kegiatan
Kegiatan dalam Training Management For
Teachers West Java meliputi beberapa jenis kegiatan yang berbeda baik strategi
pelaksanaan maupun metodologinya. Berikut ini bentuk kegiatan yang dimaksud :
- Culture Exchange (Pertukaran Budaya dengan masyarakat Australia)
- Workshop (lokakarya yang menghasilkan produk tertentu)
- Immersion Program (Magang di sekolah-sekolah Australia)
- Excursions (Kunjungan ke lokasi pendidikan atau wisata di luar sekolah atau kantor departemen) seperti : museum, pusat kegiatan ekonomi masyarakat, Perpustakaan, Wild life Park, Cagar Alam dan beberapa lokasi wisata bersejarah lainnya.
E. Peserta
Untuk mengikuti
kegiatan ini tidaklah mudah, karena harus melalui beberapa tahapan. Adapun
proses menjadi peserta West Java Teacher Adelaide Program adalah sebagai
berikut :
1. Sosialisasi
program di media
2. Peserta
adalah guru berprestasi atau aktivis MGMP tingkat Kabupaten
3. Test
TOEFL , Psikotest dan wawancara dalam bahasa Inggris
4. Pengumuman
hasil test
5. Pre
departure di Lembang
Penulis berada digroup 6 yang jadwal kegiatannya
berlangsung dari tanggal 22 November
2013 – 13 Desember 2013.
Adapun daftar nama
peserta dari group 6 adalah sebagai berikut :
NO
|
NAMA
|
ASAL SEKOLAH
|
KABUPATEN
|
1
|
Irianti
Dewi
|
SD
Nata Endah 1
|
Kab
Bandung
|
2
|
Lina
Nuraini, SPd
|
SMPN
2 Dayeuhklt
|
Kab
Bandung
|
3
|
Deni
Permana,SPd,MMPd
|
SMPN
3 Ciparay
|
Kab.
Bandung
|
4
|
Anwar
Sanusi, SPd
|
SMPN
4 Padalarang
|
Kab.Bandung
Brt
|
5
|
Hj.Intan
Setiawati,MPd
|
SMPN
2 Parongpong
|
Kab
Bandung Brt
|
6
|
Johari,
MPd
|
SMPN
1 Arjawinangun
|
Kab
Cirebon
|
7
|
Abidin,
SPd
|
SMPN
1 Dukupuntang
|
Kab
Cirebon
|
8
|
Hj,
Adriyanti, SPd
|
SMPN
1 Sumber
|
Kab
Cirebon
|
9
|
Hadi
Romdani, SPd
|
SDN
4 Kenanga
|
Kab
Cirebon
|
10
|
Basuki
Kartoraharjo,S.Sos
|
SMPN
1 Sumber
|
Kab
Cirebon
|
11
|
Eulis
Paridah, SPd
|
SMPN
1 Pasirwangi
|
Kab
Garut
|
12
|
Dade
Sofyan
|
SDN
Girijaya
|
Kab
Garut
|
13
|
Awan
Sukandar, SPd
|
SDN
Sirnajaya 02
|
Kab
Garut
|
14
|
Dwi
Wahyu Aryani, SPd
|
SMPN
1 Klari
|
Kab
Karawang
|
15
|
Lusy
Novarianti, SPd
|
SMPN
1 Cikampek
|
Kab
Karawang
|
16
|
Min
Hermina, SPd.Ing
|
SMPN
1 Cikampek
|
Kab
Karawang
|
17
|
Meti
Rahmiati, MPd
|
SMPN
4 Kuningan
|
Kab
Kuningan
|
18
|
Ugin
Sugiono, SPd
|
SMPN
1 Kuningan
|
Kab
Kuningan
|
19
|
Yayan Haryadi, SPd
|
SDN
1 Kuningan
|
Kab
Kuningan
|
20
|
Yati
Saadah, SPd
|
SDN
Salagedang II
|
Kab
Majalengka
|
21
|
Ade
Suharto, SPd
|
SMPN
4 Maja
|
Kab
Majalengka
|
22
|
Tedi
Hadiat.K, SPd
|
SMPN
2 Dawuan
|
Kab
Majalengka
|
23
|
Tatang
Supriatna, SPd
|
SMPN
6 Majalengka
|
Kab
Majalengka
|
24
|
Yanto
Surya.H, M,Si
|
SMPN
1 Cisolok
|
Kab
Sukabumi
|
25
|
Asep
Zaini.A, SPd
|
SDN
Culamegajaya
|
Kab
Tasikmalaya
|
26
|
Sutini,
SPd,MM
|
SMPN
16 Bandung
|
Kota
Bandung
|
27
|
Yuli
Kartika Yuliani, SPd
|
SMPN
34 Bandung
|
Kota
Bandung
|
28
|
Eny
Kusrini.S, S.Sos
|
SDN
Ceger 2 Bogor
|
Kota
Bogor
|
29
|
Riyanti,
SPd
|
SMPN
17 Bogor
|
Kota
Bogor
|
30
|
Dra.
Ani Arlina, MPd
|
SMPN
4 Cimahi
|
Kota
Cimahi
|
31
|
Ade
Rukmini, SPd, MPd
|
SMPN
11 Cirebon
|
Kota
Cirebon
|
32
|
R.Moch
Rifai .R, SPd
|
SDN
Rajawali
|
Kota
Cirebon
|
33
|
Agus
Tha’ilah, Amd
|
SMPN
3 Cirebon
|
Kota
Cirebon
|
34
|
Apip
Arifin, SPd
|
SDN
Sunyaragi II
|
Kota
Cirebon
|
35
|
Deny
R, SSos,MPd
|
SMPN
4 Cirebon
|
Kota
Cirebon
|
36
|
Yudi
Biantoro, SPd
|
SMPN
18 Cirebon
|
Kota
Cirebon
|
37
|
Dra.Neneng
N,MPd
|
SMPN
12 Sukabumi
|
Kota
Sukabumi
|
38
|
Cucu
R, SPd
|
SMPN
12 Sukabumi
|
Kota
Sukabumi
|
39
|
Sugiyanto,
SPd
|
SMPN
7 Sukabumi
|
Kota
Sukabumi
|
40
|
Yeti
Heryati
|
SMPN
4 Cirebon
|
Kota
Cirebon
|
41
|
Entit
Rosita
|
SMPN
1 Sukarame
|
Kab
Tasikmalaya
|
42
|
Kokom
Komala
|
SDN
Simpang
|
Kab
Bandung
|
BAB II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Adapun
implementasi kegiatan baik secara kelompok maupun individu selama kegiatan dari
mulai pemberangkatan hingga pelaksanaan kegiatan di Adelaide Australia Selatan,
terangkum sebagai berikut :
a.
Persiapan Pelatihan
Pada
hari Kamis tanggal 21 November 2013 seluruh peserta berkumpul di Hotel Permata
Bandara Tangerang untuk menerima pengarahan dari Bapak Riza berkenaan dengan
hal-hal yang perlu disiapkan sebelum keberangkatan, dan pada keesokan harinya
kami bersiap menuju bandara Soekarno Hatta untuk check in, yang akhirnya kami
terbang dengan pesawat Qantas QF 42 pada pukul 20.20. Kemudian pesawat mendarat
di Sydney tepat pada pukul 6.20 waktu setempat, seluruh peserta diharuskan
melewati bagian imigrasi untuk pemeriksaan paspor dan lembar kedatangan ( declare of arrival sheet ) serta barang
bawaan yang di kabin pesawat. Setelah melalui bagian pemeriksaan yang sangat
ketat itu, kami menuju bis yang sudah menunggu untuk mengantar kami berkeliling
kota Sydney agar kami boleh mengenal kota ini dengan baik, hal ini dilakukan
karena memanfaatkan waktu sambil menunggu penerbangan ke Adelaide pada pukul
16.00, di Sydney kami mampir di gedung Opera House dan Paddys Market. Setelah
terbang selama 2 jam , kami tiba di Adelaide dan disambut hangat oleh Bu Rini
dari Learning Potential International ( LPI ) dan pada saat itu juga kami
dipertemukan dengan House Family masing-masing.
Adapun daftar nama para HouseFamily
adalah sebagai berikut :
NO
|
NAMA PESERTA
|
NAMA
HOUSE FAMILY
|
1.
|
Lusy Novarianti & Yeti Heryati
|
David & Lilian Storch
|
2.
|
Eulis Paridah
|
Indah & Imran Max
|
3.
|
Yanto Surya Hadiyanto & Ade
Suharto
|
Heny & Reginald Alfrey
|
4.
|
Min Hermina
|
Sapfoka Mitillini
|
5.
|
Sugiyanto & Abidin
|
Komang & Peter Budiani
|
6.
|
Basuki.K & Tatang Sutrisna
|
Susana Faryuki
|
7.
|
Meti Rahmiati
|
Saudah Gable
|
8.
|
Yudi Biantoro
|
Angelika Elgenwillig
|
9.
|
Yuli Kartika Yuliani & Sutini
|
Mary & Victor Awata
|
10
|
Deni Permana & Anwar Sanusi
|
Yani & Peter Smith
|
11.
|
Johari & Denny Rochman
|
Anna Rob
|
12.
|
Eny Kusrini.S & Irianti Dewi
|
Janeanne & Edwin Maritim
|
13.
|
Cucu.R & Kokom Komala
|
Julienne & Peter Muirhead
|
14.
|
Yati Saadah & Riyanti
|
Rhonda & Jeff Cornwell
|
15.
|
Dwi Wahyu Ariani & Adriyanti
|
Megasari & Peter Davis
|
16.
|
Lina Nuraini & Intan Setiawati
|
Emily & Ben Korir
|
17.
|
Hadi Romdani & Dade Sofyan
|
Olly & Christable Kurniawan
|
18.
|
Entit Rosita & Ade Rukmini
|
Fernando de Arao
|
19.
|
Tedi Hadiat K & Ugin Sugiono
|
Sheryl Stephens
|
20.
|
Awan Sukandar & Agus Tha’ilah
|
Dean & Ketut Jhon
|
21.
|
Asep Zaini & Apip Arifin
|
Agata Repasky
|
22.
|
Ani Arlina & Neneng Nurhasanah
|
Simon & Michelle Abbots
|
23.
|
Yayan Haryadi & R.Moh Rifai Riadin
|
Patrick & Ana Bielecki
|
Sebelum kami memulai kegiatan pada hari Senin
tanggal 25 November 2013, pada hari minggunya kami menjalani masa orientasi
bersama House Family yakni mengeksplor tentang daerah yang akan dikunjungi
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, kendaraan umum ( bis, trem, kereta api )
dan kami diberi brosur tentang jadwal operasional bis. Selain itu kami
diperkenalkan dengan adat istiadat setempat dan kebiasaan sehari-hari yang
dilakukan oleh HouseFamily, sehingga kami harus dapat menyesuaikan diri dengan
budaya mereka.
b.
Jadwal Kegiatan
·
Jadwal Kegiatan dari Minggu 1 - 3
Berikut
ini adalah jadwal kegiatan selengkapnya.
MINGGU I
Hari/Tanggal/
Waktu
|
Tempat
|
Materi
|
Presenter
|
Senin,
25 Nov
9
– 10.30 am
10.30
– 11 am
11.00
– 12.30 pm
12.30
- 1.30 pm
1.30
– 3.00 pm
|
EDC
room 1.11A
|
·
INTRODUCTION/ORIENTATION OFFICIALS VISIT
·
Orientation & Program Overview
·
Morning tea
·
Getting to know each other/Learning Styles
·
Action Plans getting SMART Goals
·
Lunch
·
Action Plans setting SMART Goals
|
Susan
Boucher
Rini
Budiyanti
|
Selasa,
26 Nov
9.00
– 10.30 am
10.30
– 11 am
11
am – 12.30 pm
12.30 – 1.30 pm
1.30
– 3.00 pm
|
EDC
Room
G
11 A
|
AUSTRALIAN
EDUCATION SYSTEM/THEME BASED CURRICULUM
·
Introduction to Australian Education System
·
Morning tea
·
Australian Curriculum. Theme Based Learning
·
Lunch
·
School Preparation,My School Website
|
Susan
Boucher
|
Rabu,
27 Nov
9.00
– 10.30 am
10.30
– 11 am
11.00
– 12.30 pm
12.30
– 1.30 pm
1.30
– 3.00 pm
|
EDC
Room
G
11 A
|
BEHAVIOUR
MANAGEMENT/LEARNING SUPPORT
·
Behaviour Management School Bullying
·
Morning tea
·
Learning Assistance/Specials needs, School Support
Officer Roles/Parent involving in learning
·
Lunch
·
Learning Assistance/Specials Needs, School Support
Officer Roles/Parent involving in learning
|
Mary
Hudson
|
Kamis,
28 Nov
9.00
– 10.30 am
10.30
– 11 am
11.00
– 12.30 pm
12.30
– 1.30 pm
1.30
– 3.00 pm
|
IES
|
SCHOOL
PREPARATION/THEME BASED LEARNING
·
Introduction to the Dep of Education and Child
Development, School Placement Preparation
·
Morning tea
·
Themed Based Learning/ Action Planning
·
Lunch
·
Implementation of LRC program
|
Darryl
Carter
Mia
Damayanti
|
Jumat,
29 Nov
9.00
– 10.30 am
11.00
– 12.30 pm
2.00
– 4.00 pm
|
EDUCATIONAL
VISITS
·
Fields visits to Educational Facilities, Schools
Departements
·
State Library ½ group
·
Migration Museum ½ group
|
Rini
Budiyanti
|
|
Sabtu,
30 Nov
9.00
am – 3.00 pm
|
SOCIAL
EXCURSION
Explorer
Coachlines
·
Theme based outdoor practical learning to : Mount
Lofty, Handorf, Melba, George Wild Park.
|
Rini
Budiyanti
|
|
Minggu,
1 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
·
Cross Cultural experience with house family,
immerse yourself in Australian Culture and experience what Adelaide has to
offer.
|
MINGGU
II
Hari/Tanggal/
Waktu
|
Tempat
|
Materi
|
Presenter
|
Senin,
2 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
EDC
|
||
Selasa,
3 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
Verdun
School (TBC)
|
COOPERATIVE LEARNING
·
Cooperative Learning
·
Visits Verdun School
|
Mary
Hudson
|
Rabu,
4 Des
9.00
– 3.00 pm
|
School
|
SCHOOL BASED
PROGRAM
( visits
Henley High School, day 1 )
·
Practical application of learning workshadow
Teacher/Principal Teaching opportunities with students
|
|
Kamis,
5 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
School
|
SCHOOL
BASED PROGRAM
(
visits Henley High School , day 2 )
·
Practical application of learning workshadow
Teacher/Principal Teaching opportunities with student
|
|
Jumat,
6 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
North
Terrace
|
EDUCATIONAL
VISIT
·
Field visits to educational facilities, schools,
departements
·
Visits Art Gallery
·
Visits Immigration Museum
|
Educational
manager and B.Indonesia Guide
|
Sabtu,
7 Des
|
Cross
Cultural experience with house family, immerse yourself in Australian Culture
and experience what Adelaide has to offer.
|
HostFamily
|
|
Minggu,
8 Des
|
Cross
Cultural experience with house family, immerse yourself in Australian Culture
and experience what Adelaide has to offer.
|
HostFamily
|
MINGGU
III
Hari/Tanggal/
Waktu
|
Tempat
|
Materi
|
Presenter
|
Senin,
9 Des
9.00 – 10.30 pm
10.30
– 11 am
11.00
– 3.00 pm
|
EDC
|
QUALITY
TEACHERS
Self
Management and Leadership for Teachers
·
Quality Teachers :
Assesment
Performance
Management
Teacher
Professional Development
Leadership
Teams
Teacher’s
Assosiation and Professional Group
Break
·
Teacher Skill to Develop Leader Capacity for
Students
·
Developing Teachers’handouts to be embedded in the
curriculum for students leadership capacity
( in train
trainer model )
|
Susan
Boucher
|
Selasa,
10 Des
9.00
am – 3.00 pm
|
EDC
|
INTERACTIVE
TECHNOLOGY
·
Technology in the classroom
·
Practice and interaction
·
Using curriculum to design learning plans
·
Practical Application Using Learning Plans
|
Mary
Hudson
|
Rabu,
11 Des
|
EDUCATIONAL
VISITS
· Presentation
form the Maths Association and how they link with teacher development
· Bringing
action plans to implementation
|
Lisa-Jane
O’Connor and Tomy Bawulang
|
|
Kamis,
12 Des
|
Adelaide
Rowing Club TBC
|
·
Closing session with Principal/teacher
Implementation and ongoing mentoring Presenting Action Plans-gaining Feedback
·
Evaluation
|
Julie
Inglis
Rini
Budiyanti
And
Andrew
Inglis
|
Jumat,
13 Des
|
·
RETURN TO INDONESIA
|
C.
HASIL KUNJUNGAN KE SEKOLAH
Untuk kunjungan ke sekolah-sekolah
di Adelaide dilakukan secara berkelompok, adapun daftar nama peserta serta
sekolah yang dikunjungi adalah sebagai berikut :
NAMA PESERTA
|
SEKOLAH YANG DIKUNJUNGI
|
·
Lusy Novarianti
·
Yeti Heryati
·
Sugiyanto
·
Abidin
·
Yuli Kartika Yuliani
·
Sutini
·
Eulis Paridah
|
ADELAIDE HIGH SCHOOL
|
·
Basuki Kartoraharjo
·
Tatang Sutrisna
·
Deni Permana
·
Anwar Sanusi
·
Yanto Surya.H
·
Ade Suharto
·
Meti Rahmiati
|
BLACKWOOD HIGH SCHOOL
|
·
Deny Rochman
·
Johari
·
Cucu Rochmatiningsih
·
Kokom Komala
·
Min Hermina
·
Yudi Biantoro
|
HENLEY HIGH SCHOOL
|
·
Yati Saadah
·
Riyanti
·
Hadi Romdani
·
Dade Sofyan
·
Awan Sukandar
·
Agus Thailah
·
Dwi Wahyu Ariani
·
Adriyanti
|
REYNELLA COLLEGE
|
·
Yayan Haryadi
·
R.Moh Rifai Riadin
·
Asep Zaini.A
·
Apip Arifin
·
Eny Kusrini.S
·
Irianti Dewi
|
ROSE PARK PRIMARY SCHOOL
|
·
Lina Nuraini
·
Intan Setiawati
·
Tedi Hadiat .K
·
Ugin Sugiono
·
Ani Arlina
·
Neneng Nurhasanah
·
Entit Rosita
·
Ade Rukmini
|
SALLISBURY HIGH SCHOOL
|
Penulis
mendapat tugas untuk mengunjungi Henley High School, berikut adalah gambaran
tentang sekolah yang penulis kunjungi.
Gambar 1, Henley High School
Henley High School
beralamat di Cudmore Terrace Henley Beach 5022 , sekolah ini berlokasi tidak
jauh dari pantai Henley Beach. Dengan filosofi untuk saling menghormati dan
menghargai satu sama lain, dengan belajar dari keanekaragaman sekolah ini mampu
mendorong para siswanya untuk meraih prestasi dan menjadi yang terbaik.
Henley High School
menjunjung tinggi nilai-nilai yang dapat mendorong setiap warga sekolah untuk :
- Respect, saling menghormati
- Responsibility, bertanggungjawab dalam segala hal
- Equity, keadilan
- Achievement, berprestasi dalam segala bidang.
Selain itu Henley High School
memfokuskan pada beberapa area penting untuk dikembangkan yakni : philosophy,
curriculum, students wellbeing, staff wellbeing, governance involving students,
staff and parents, resources, community and special programs ( Learning center,
international student program, special soprt program, Aboriginal Education
program, ICT and arts ). Kurikulum yang digunakan oleh Henley High School ini
adalah South Australia Curriculum
Standard and Accountability ( SACSA ) yang merupakan kurikulum lokal
pemerintah negara bagian South Australia, saat ini seluruh sekolah di Australia
sedang dalam proses adaptasi untuk menggunakan kurikulum Australia yang dibuat
oleh Australia Curriculum Assesment and
Reporting Authority ( ACARA ). Fokus pembelajaran di Australia Selatan ada
pada Literacy/kebahasaan dan Numeracy/ matematika, hal ini sangat penting bagi
siswa untuk dapat membaca dan memahami suatu teks. Membaca buku adalah
kewajiban dan kualitas siswa dapat dilihat dari level bacaan yang dibaca oleh
siswa. Kemudian untuk numeracy/matematika sangat ditekankan bahwa siswa bisa
mengunakan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran yang diberikan di sekolah
ini adalah :
- Design and Technology
- English
- Health and Pesrsonal development/specialist sport program including specialist dance program
- Languages
- Mathematics
- Science
- Studies of history and Geography
- The Arts
- Personal Learning Plan
Hal menarik yang ditawarkan oleh Henley
High School adalah :
ü Penghargaan
yang tinggi bagi siswa dan guru yang berprestasi
- 1 kelas terdiri dari 25 siswa
- 1 siswa 1 laptop
ü Pembelajaran
yang inovatif dengan tim guru yang kreatif
ü Lingkungan
yang luas, aman, bersih dan nyaman
ü Internasional
program, menerima siswa dari negara lain dan adanya sister school terutama
dengan negara Jepang.
ü Fasilitas
yang lengkap
Pemerintah Australia Selatan dalam
kurikulum regionlanya ( SACSA ) telah memberi batasan untuk jam pelajaran yang
dianjurkan, tetapi pada pelaksanaannya tergantung pada kebijakan pihak sekolah
untuk menentukan jam belajar.
Berikut disajikan jadwal belajar di
Henley High School :
No
|
Time
|
Describe
|
1.
|
8.45
– 10.20 am
|
Lesson
1
|
2.
|
10.20
– 10.40 am
|
Break
time
|
3.
|
10.40
– 12.15 pm
|
Lesson
2
|
4.
|
12.15
– 12.55 pm
|
Lunch
|
5.
|
12.55
– 2.30 pm
|
Lesson
3
|
Berikut disajikan logo Henley High School
Gbr 2, Logo Henley High School
Dalam hal ujian /tes,
Dinas Pendidikan Australia Selatan ( DECS ) dari mulai kelas persiapan hingga
kelas 12 hanya mengeluarkan 1 ijasah/sertifikat bernama South Australia Certificate of Education ( SACE ) yang harus
dimiliki jika seseorang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Selama proses
belajar, pemerintah Australia secara keseluruhan ( tingkat pusat ) juga
mengadakan tes pada tahun ke-3, ke-5,ke-7, dan tahun ke-9. Sedangkan untuk
pendidikan SMA
(
secondary school ) diadakan lagi ujian pada tahun ke-12.
BAB III
RENCANA AKSI ( ACTION
PLAN )
A.Pelaksanaan
Aksi
Pelaksanaan
aksi dijalankan berdasarkan rencana kegiatan kunjungan ke Henley High School
yakni tentang Teachers’ Professional Development. Pada hari pertama kunjungan
ke sekolah ini, kami diterima dengan baik oleh seorang ibu yang merupakan
Assistant Principal yakni Naomi Bond. Beliau banyak memberikan informasi
tentang sekolah ini dan mengajak kami untuk melihat kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh guru maupun siswa, namun sayang kami tidak bisa melihat semua
kegiatan pembelajaran karena pada saat itu proses pembelajaran sudah hampir
selesai dikarenakan waktu libur sudah tiba. Kami diundang untuk mengikuti
kegiatan workshop guru- guru yang berasal dari beberapa sekolah disekitar
Henley High School. Sungguh beruntung kami dapat melihat langsung bagaimana
jalannya workshop tersebut, yang menyenangkan bagi kami adalah ketika kami
diajak terlibat untuk ikut bersama-sama dengan mereka mengerjakan apa yang sedang mereka lakukan. Mungkin kalau di
Indonesia kegiatan semacam ini namanya MGMP, tetapi biasanya materi yang
dibahas di MGMP adalah tentang menyusun RPP atau membuat soal UAS, namun disini
berbeda, secara bergilir mereka menampilkan apa yang akan mereka ajarkan kepada
siswa melalui demonstrasi dengan media yang sederhana, contohnya ketika mereka
memperagakan bagaimana cara menghitung hukum Newton dengan menggunakan racer
car dengan bahan-bahan dari styrofoam dan balon, yang lainnya bagaimana membuat
menara setinggi-tingginya dengan menggunakan mi batang spagethi dan permen
yupie, kemudian kami diajak ke lapangan untuk menguji coba roket yang
menggunakan botol diisi air dan dipompa sehingga botol tsb dapat meluncur
setinggi-tingginya dan roket yang paling jauh diukur. Dari paparan tersebut dapat
kami simpulkan bahwa untuk kegiatan MGMP tidak perlu harus selalu membahas
masalah administrasi sekolah saja melainkan bagaimana seorang guru mampu
membagi pengalamannya secara praktek untuk diberikan pada siswa, sehingga siswa
menjadi tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penulis
menemukan ide dan inovasi pembelajaran selama 2 hari berkunjung ke Henley High
School khususnya pada bidang Teachers’ Professional Development. Rencana aksi
ini juga sudah dipresentasikan dihadapan peserta lain agar mendapat masukan
bagaimana penerapannya nanti di sekolah masing-masing. Kami juga mendapat
bimbingan dari Learning Potential International Pty Ltd, Tomy Bawulang dan
Susan Boucher tentang Improvement Action
Plan.
Berikut rencana aksi penulis :
1.
Mengembangkan program rintisan LEADER’S
READING CHALLENGE dilingkungan SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang. Dengan
membimbing maksimal 5 siswa untuk belajar mengoptimalkan potensi literasinya
selama 1 tahun dengan mengikuti prosedur program yang telah ditetapkan. Diakhir
tahun program rintisan, seluruh peserta dan guru yang tuntas mengikuti prosedur
kegiatan akan berhak mendapat penghargaan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat,
South Australia Government Departnment for Education and Child Development dan
Pengembangan Potensi Indonesia sebagai pendukung dan fasilitator kegiatan.
2.
Mengubah mind set guru dalam
mengembangkan pola kegiatan MGMP , yang awalnya hanya mengurusi masalah
administrasi sekolah kini menjadi ajang praktek para guru untuk
mendemonstrasikan hal-hal yang berkenaan dengan proses KBM, misalnya membuat
alat peraga/media pembelajaran, mengembangkan variasi teknik pembelajaran,
sharing, curah pendapat dll.
3.
Selalu menerapkan budaya salam, senyum, sapa, antri, bersih lingkungan,
tepat waktu, tolong, maaf, terimakasih.
4.
Pencerahan dan ide-ide baru untuk bisa
diterapkan di kelas atau sekolah , antara lain:
·
Program SABUSAWA SABUSAGU, satu buku satu siswa, satu buku satu guru, yakni
membaca buku selama 15 menit diawal jam pelajaran 1.
·
Menerapkan peraturan dan rutinitas di
kelas, menghindari punishment yang diterapkan adalah konsekuensi
·
Program BABEKSKUL, bawa bekal ke sekolah
·
Mengaplikasikan pendekatan dan metode
pembelajaran yang dilatih selama di Australia, antara lain : metode carousel,
show and tell, collaborative teaching.
B. RENCANA TINDAK LANJUT
1.
Desiminasi hasil pelatihan ditingkat
sekolah, MGMP tingkat Komisariat dan MGMP tingkat Kabupaten.
2.
Monitoring dan Evaluasi Program dibawah
pengawasan Dinas Pendidikan Jawa Barat .
BAB IV
PENUTUP
A.Kesan
Kesan tentang kegiatan West Java Teachers Adelaide Program yang
penulis ikuti selama 3 minggu yakni mulai dari tanggal 21 November – 13
Desember 2013 adalah sebagai berikut :
1.
Selama mengikuti kegiatan workshop di
EDC dan DECS, sangat mengesankan karena para presenternya sudah sangat siap
memberikan materi, mulai dari persiapan, penampilan dan penguasaan materi
sangat mengagumkan. Mereka telah memberi pengetahuan, motivasi tinggi dan
inspirasi kepada para peserta tentang : Australian
Education System , Quality Teachers Quality Leaders, Learning Styles, Behaviour
Management, Cooperative Learning, Interactive Technology, Metacognitive
Strategy in Teaching.
2.
Kunjungan ke sekolah sangat bermanfaat,
menyenangkan dan mengagumkan. Banyak hal baru yang bisa diterapkan di sekolah
sendiri, baik dari sisi proses belajar mengajar, management sekolah, dan kultur
sekolah.
3.
Program Social Excursion, sangat berguna
karena para peserta dapat mengenal lebih dekat tempat-tempat bersejarah dan
lingkungan serta alam Australia Selatan .
4.
Homestay dengan keluarga Australia
adalah pengalaman baru yang sangat mengasyikan, peserta menjadi tahu tentang kebiasaan
hidup mereka dan menjadi terbiasa dilatih untuk berbicara dalam bahasa Inggris,
ini adalah suatu tantangan bagi para peserta.
B.Saran
1.
Penulis berharap untuk program
berikutnya, seleksi lebih ketat agar benar-benar peserta yang terpilih adalah
yang sudah siap secara fisik dan mental, karena untuk tetap survive diperlukan orang yang tangguh
mengingat ini bukanlah perjalanan yang mudah melainkan tugas berat yang harus
dipikul oleh para peserta, penguasaan bahasa Inggris harus dipersiapkan karena
ini penting selain untuk berkomunikasi sehari-sehari juga untuk memahami
paparan para presenter.
2.
Kunjungan ke sekolah di Adelaide agar
ditambah porsinya sehingga peserta dapat lebih dalam mengenal dan memahami
sekolah yang dikunjunginya.
3.
Tidak hanya guru yang dikirim ke
Adelaide, siswa Jawa Barat juga harus diberi kesempatan untuk belajar disana.
C.Kesimpulan
Pada dasarnya kegiatan pelatihan para guru ke
Adelaide Australia Selatan sangat bermanfaat bagi peningkatan profesionalisme
guru. Kegiatan pelatihan guru-guru Jawa Barat di Australia telah memberikan
dampak pencerahan wawasan dan melejitkan potensi profesionalisme yang tinggi.
Hal ini terbukti dari kemampuan para guru peserta yang dapat beradaptasi dengan
cepat pada budaya setempat serta
peraturan dan kebijakan yang baru yang pasti jauh berbeda dengan yang ada di
tanah air, para peserta pun dituntut untuk mampu menuangkan ide-ide yang sangat mungkin bisa diterapkan dalam
pengembangan proses pembelajaran di kelas atau di sekolah. Para guru juga
terdorong untuk menjadi motivator dan inspirator tidak hanya bagi para siswanya
melainkan juga bagi teman sejawatnya atau bahkan di lingkungan dimana ia
berada. Semoga dengan adanya kegiatan ini mutu pendidikan menjadi meningkat
seiring dengan peningkatan profesionalisme guru.
LAMPIRAN
MATERI WORKSHOP