BELAJAR MENULIS DARI SEORANG WARTAWAN BANGKOTAN

 




BELAJAR MENULIS DARI SEORANG WARTAWAN BANGKOTAN

 Malam ini, kelas menulis bareng Om Jay gelombang 16  diisi oleh seorang narasumber  luar biasa, yakni Bapak Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Bu Aam Nurhasanah, S.Pd yang bertindak sebagai moderator membawakan acara ini dengan baik. Mulai dari mengatur waktu dan jalannya diskusi mengalir dengan lancar. Banyak pertanyaan yang dikemukakan oleh para peserta dijawab secara gamblang dengan dibumbui rasa humor dari narasumber yang sangat kompeten dalam bidang kepenulisan. Beliau seorang wartawan senior kelahiran tanah Bugis Makasar 60 tahun yang lalu. Pengalamannya sudah malang melintang dalam dunia kewartawanan sehingga beliau dikenal dengan istilah wartawan bangkotan karena kiprahnya sudah puluhan tahun dalam dunia kepenulisan, khususnya sebagai wartawan media massa.

Kuliah online melalui grup WA ini didahului dengan perkenalan narasumber yang lahir di Makassar tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1960. Dengan nama lengkap Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Sedangkan untuk nama pena, beliau dikenal dengan nama Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko-Hajjah Siti Maryam Puang Mene.

Adapun Riwayat pendidikannya yakni pada tahun 2015 menyelesaikan program S2 ilmu hukum di Universitas Islam Jakarta. Sedangkan S1 berhasil diselesaikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sementara Sarjana Muda diperoleh dari IAIN Alaudin Makassar.

Profesinya sebagai wartawan dimulai ketika dia masih kuliah di Makassar. Berlanjut menjadi koresponden harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijrah ke Jakarta dan bergabung menjadi reporter kemudian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja ‘dijual’, Nur pensiun dini tapi tetap menulis dan menjadi redaktur online www.possore.com sampai saat ini.

Banyak prestasi kerja yang sudah diraihnya selama dia menjadi seorang wartawan. Tak luput dunia lomba menulis dengan berbagai media dirambahnya dengan menyabet aneka prestasi dan hadiah yang menggiurkan. Di tengah kesibukannya yang segudang itu, ternyata Nur masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com serta berbagai media online lainnya. Selain itu dia aktif mengisi konten channel youtube di YouTube.com/nurterbit. Yang akhirnya pada tahun 2019 dia mampu meraih Juara Utama lomba video youtube Asuransi Mobil Raksa Online.

Berbekal Pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama menjadi wartawan, Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai Lawyer. Buku Wartawan Bangkotan adalah karya keduanya mengenai dunia pers. Sedangkan buku Lika-liku Kisah Wartawan, diterbitkan PWI Pusat tahun 2020 dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional.

Bila dilihat dari jejaknya, jelas sekali bahwa Nur Terbit memiliki pekerjaan sebagai Penulis. Baik itu menulis berita di koran sebagai wartawan, maupun Penulis buku. Nur menjelaskan bahwa tentu ada perbedaan pola penulisan berita di koran dengan menulis bebas untuk artikel di media. Tentu beda lagi untuk penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, makalah dan disertasi. Bahkan untuk menulis fiksi itu lain lagi.

Di media ada format atau standar baku, yakni berita tidak boleh atau dilarang memasukkan opini penulisnya atau wartawannya. Tapi jika si wartawan ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran boleh saja. Ada tempat khusus yakni opini, artikel dll. Selain oleh wartawan, rubrik opini bisa diisi oleh orang luar. Maksudnya pembaca, sesuai keahlian dalam bidang yang dikuasainya. Biasanya jika tulisannya diterbitkan maka akan ada kompensasi dari redaksi tsb yakni berupa honorarium yang besarnya tergantung pada kemampuan media tersebut.