TERNYATA MENULIS ITU SEMUDAH BERBICARA

 

TUGAS RESUME 8

PELATIHAN BELAJAR MENULIS GEL 16

 

 

Nama               : Min Hermina, M.Pd

Hari/Tanggal   :  Rabu, 21 Oktober 2020

Waktu             : 19.00-21.00 WIB

Host                : Wijaya Kusumah (Om Jay)

Moderator       : Bambang Purwanto (Mr. Bams)

Narasumber     : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

 

 

 


 

TERNYATA MENULIS ITU SEMUDAH BERBICARA

 

Bagi sebagian orang, mengutarakan ide atau pikiran dengan berbicara itu lebih mudah dibandingkan dengan menulis.  Namun, anggapan itu dipatahkan ketika saya mengikuti kuliah malam ini, Rabu 21 Oktober 2020 di kelas menulis bareng om Jay Angkatan 16. Tersaji dengan apik oleh moderator Bapak Bambang Purwanto (Mr. Bams) dan narasumber hebat yakni Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, yang memberikan beberapa tips agar ketika menulis itu semudah berbicara.

 Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, yang akrab disapa bu Nora adalah perempuan hebat yang lahir di Kudus, 12 Juni 1989  dan kini aktif mengajar di SMPN 8 Semarang. Seabreg kegiatan yang sangat menyita waktu beliau di tengah kesibukannya mengurus 2 balita kesayangan dan sebagai ibu rumahtangga. Tentu dengan keadaan seperti itu harus pandai mengatur waktu antara kegiatan menulis dengan aktivitas lainnya. Ibu Nora adalah salah satu penulis muda yang sangat produktif. Ia telah menghasilkan buku tunggal dan antologi. Apalagi salah satu bukunya tembus di penerbit mayor. Siapa sih yang tidak ingin menerbitkan buku ber-ISBN di penerbit mayor ? Pasti semua orang yang berprofesi penulis tidak akan melewatkan kesempatan emas ini. Termasuk saya sebagai penulis yang masih bau kencur ini, bermimpi untuk menerbitkan buku ke penerbit bergengsi itu. Apalagi jika mengingat tulisan saya yang masih terbilang recehan, apakah nanti tidak akan dipandang sebelah mata ?

 Sebagai guru dan ibu rumahtangga dengan 2 balita tentu sangat menyita waktu dan perhatiannya. Namun, ia mampu membagi waktu diantara kesibukannya belajar daring dengan para siswa dan kegiatan menulis. Baginya tak ada alasan untuk berleha-leha di masa pandemi ini. Melainkan justru wabah Covid-19 telah membawa berkah. Betapa tidak, selama pandemi ini, ia  telah mampu melahirkan beberapa karya buku dan artikel popular yang dimuat di majalah. Ini adalah hasil karyanya ;

 

 

            Dalam berkarya tentu jalan yang ditempuh oleh Ibu Nora tidak selalu mulus. Banyak halangan dan rintangan yang menghadang. Namun, ia dapat mengatasinya melalui beberapa trik yang bisa diterapkan antara lain :

1.      1. Banyak kegiatan

Meski pembelajaran daring menguras lebih banyak energi, namun kita harus dapat membagi waktu dengan baik. Terlebih sebagai wali kelas dan pengajar tentu tugas dan tanggungjwabnya lebih berat. Namun, hal itu bukan alasan untuk tidak menulis. Kita bisa menyisihkan waktu sejenak untuk menuangkan ide atau buah pikiran melalui tulisan meski dengan seabreg kegiatan yang tiada henti menyapa. Terapkan skala prioritas agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

2.      2. Malas dan jenuh

Dua hal ini dapat hinggap pada siapa saja alias tidak memandang bulu. Ketika kegiatan sudah banyak dan tenaga sudah overload, pasti kedua penyakit itu akan datang menyapa. Untuk mengatasinya kita bisa refresing sejenak dengan cara membaca novel ringan, menonton film atau jalan-jalan sejenak

3.      3. Krisis ide

Bagi penulis, hal ini tentu sering dialami. Tiba-tiba ide yang biasanya berkumpul di sarang otak kini hilang begitu saja dan kita tidak tahu harus menulis apa. Dalam menghadapi hal ini, Ibu Nora menerapkan jurus bapak Akbar Zainuddin , yakni apa yang kita lihat, dengar dan rasa dapat dituangkan menjadi sebuah ide tulisan. Seperti yang dituangkan oleh Bu Nora dalam tautan blognya berikut ini : https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html

https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html

Jadi, jika ‘baterai ‘sudah diisi penuh dan tenaga sudah terkumpul maka segeralah menulis kembali jangan sampai ditunda terlalu lama.

Bu Nora juga membagikan kiat yang selama ini dijalankan agar proses menulis dapat berjalan dengan lancar semudah berbicara, diantaranya :

1.      Niat

Tetapkan dalam hati niat yang benar-benar kuat agar apa yang dicita-citakan dalam hal ini menulis buku menjadi terwujud.

2.      Paksa

Tidak bisa tidak bahwa menulis itu memang harus dipaksa. Dengan demikian otak akan dipaksa bekerja me-recall kosa kata yang ada dalam pikiran. Apalagi jika waktu deadline tiba, adrenalin akan terpacu sehingga muncullah the power of kepekso yang pada akhirnya tulisan akan lahir dengan selamat.

3.      Mau

Jika punya kemampuan menulis namun tidak ada kemauan sama saja bohong. Motivasi terpenting berasal dari dalam diri sendiri untuk mau menyisihkan waktu, tenaga dan pikiran ketika menulis

4.      Fokus

Untuk dapat menyelesaikan suatu tulisan dengan baik, maka harus fokus. Jika pikiran bercabang atau materi ini belum selesai sudah pindah ke yang lain tentu tidak akan tuntas. Jadi, ketika menulis harus fokus pada satu tema yang sedang digarap dengan tenggat waktu yang tidak terlalu lama.

Itulah kiat yang diterapkan oleh bu Nora dalam menyelesaikan tulisannya menjadi buku.

Selain dalam dunia kepenulisan buku, Ibu dua anak balita ini sangat produktif membuat video pembelajaran. Hal ini tentu sangat menunjang dalam PJJ dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Contoh video pembelajaran yang diunggah ke channel youtubenya dapat dilihat di tautan berikut ini

https://www.youtube.com/channel/UCLwarYhfDygjvFIpwLZJA_w

Demikianlah paparan yang disampaikan oleh Ibu Nora bahwa menulis itu ternyata semudah berbicara jika kita melakukannya secara rutin. Pesannya, jika berbicara saja lancar mengapa tidak dengan menulis ? “ Berkarya ketika di waktu luang itu biasa tetapi berkarya di tengah kesibukan itu luar biasa, itu baru istimewa,” pungkasnya menutup sesi malam ini.