MENJADI GURU YANG MULIA KARENA KARYA
TUGAS RESUME 14
PELATIHAN BELAJAR MENULIS GEL 16
Nama : Min Hermina,
M.Pd
Hari/Tanggal : Rabu, 2 Desember 2020
Waktu : 19.00-21.00 WIB
Moderator : Aam Nurhasanah,
S.Pd
Narasumber : Umi Rosidah, M.Pd.I
MENJADI GURU YANG MULIA KARENA KARYA
Malam ini, Rabu 2
Desember 2020 kelas menulis online bareng Om Jay yang diselenggarakan setiap hari Senin, Rabu
dan Jumat pukul 19.00-21.00 WIB diisi oleh narasumber yang sarat prestasi.
Beliau adalah Ibu Umi Rosidah, M.Pd.I, seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMPN
2 Kepung Kabupaten Kediri. Sedangkan
yang bertindak sebagai moderator adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dari Lebak
Banten.
Banyak prestasi tingkat
nasional yang telah diraih oleh Ibu Umi Rosidah diantaranya yang terakhir menyandang
gelar juara Apresiasi Guru Inspiratif dari Kemendikbud. Sungguh ini adalah
pencapaian yang sangat luar biasa yang patut untuk diapresiasi oleh semua pihak.
Selain berprestasi dalam ajang lomba Pendidikan, Umi Rosidah juga adalah
seorang Penulis. Terbukti dari beberapa buku karyanya baik antologi maupun buka
tunggal telah diterbitkannya. Beliau juga aktif di organisasi keguruan salah
satunya adalah sebagai Trainer Microsoft 365. Sungguh tak merugi ikut kelas
pelatihan ini, karena Narasumbernya
hebat dan luar biasa serta menginspirasi.
Materi yang
disampaikan oleh Umi Rosidah mala mini berkenaan dengan bagaimana menjadi guru
inovatif dan inspiratif. Beliau mengawali paparannya dengan pesan yang
disampaikan oleh Prof. Suhendra, Ph.D. “Menjadi guru, kita akan dihadapkan pada
berbagai tantangan, kendala dan hambatan. Oleh karena itu kita perlu inovasi
yang inspiratif dan inspirasi yang inovatif.” Tugas kita sebagai guru adalah
belajar bersama untuk mewujudkan semua itu. Melalui karya yang kita miliki,
apapun itu. Karena jika karya yang kita buat itu dikerjakan dengan
sungguh-sungguh, pasti akan menunjukkan jalan menuju kesuksesan.
Guru mulia karena
karya. Guru adalah teladan khususnya bagi murid-muridnya. Tentu mereka akan
melihat setiap kiprah kita sebagai gurunya. Jadi jika guru berhenti belajar
maka peserta didiknya juga tidak akan pernah berkembang. Untuk Itu guru harus
terus belajar dan berkarya karena semua itu akan membawa kita pada jalan yang
tak pernah disangka-sangka.
Modal utama
mencapai prestasi adalah Mimpi dan Implementasi. Agar mimpi tidak hanya sekedar
hanya mimpi maka harus ada tindakan yang aktual dan benar-benar dilakukan dan dilaksanakan.
Menurut Umi Rosidah, tidak ada masalah kita bermimpi setinggi langit, tapi
implementasi harus membumi. Artinya silakan kita semua memiliki mimpi setinggi
mungkin, karena semua akan berawal dari mimpi itu. Dari mimpi akan terjadi jika
ada implementasi yang berorientasi pada siswa. Semua bisa terjadi karena siswa
dan guru sebagai pengajar harus selalu memberi layanan terbaik, yang pada
akhirnya Allah akan membukakan jalan terbaik juga.
Salah satu pesan
yang disampaikan Umi Rosidah adalah jangan berkarya hanya untuk menang karena
jika tidak menang akan kecewa dan membuat guru berhenti berkarya. Maka
berkaryalah untuk peserta didik karena mendidik adalah bagian dari hidup kita
sebagai guru. Bagaimana caranya untuk menggapai semua itu ? Kuncinya adalah
terus berinovasi dan mencari solusi dalam mengajar serta mendidik dengan
sepenuh hati.
Sebuah karya akan
menjadi hebat jika ada akselerasi, antara lain tingkatkan literasi baca,
literasi menulis dan literasi digital. Selain itu adakan diskusi, kreasi dan
kolaborasi. Saat ini untuk event tingkat nasional banyak diadakan melalui portal
komunikasi digital. Bagaimana mungkin guru akan maju kalau tidak paham akan
dunia digital apalagi jika gagap teknologi. Selain itu diskusi sangat penting
peranannya, karena dengan berdiskusi akan banyak memunculkan ide dan mencari
inspirasi dari orang lain. Setelah itu menerjemahkannya dan memodifikasi yang
pada akhirnya akan muncul sebuah kreasi yang kemudian disempurnakan melalui
inovasi dan kolaborasi, baik dengan sejawat atau siswa.
Semua warga
sekolah akan mendukung kegiatan ini, jika guru tidak meninggalkan tugas serta
tanggungjawabnya. Ibu Umi bahkan sangat berkontribusi untuk kegiatan sekolah,
misalnya menjadi Proktor utama UNBK, admin E-raport, admin PPDB, ketua SMPI dan
beberapa tanggungjawab lain. Kata kuncinya adalah antara kegiatan sekolah dan di
luar haruslah seimbang,
Ibu Umi juga
sangat aktif menulis, terbukti beliau telah menghasilkan beberapa buku baik antologi
maupun tunggal. Untuk menjaga agar tetap mood dalam menulis, beliau menyarankan
agar bergabung dengan komunitas menulis dan menetapkan niat serta motivasi yang
kuat untuk tetap menulis.
Ibu Umi juga
memberikan beberapa tips sukses mengikuti lomba Inobel tingkat nasional. Diantaranya
adalah pertama buatlah akun di web Kesharildungdikdas karena semua informasi
lomba ada didalamnya. Kedua, tentukan dan pilih secara pasti apakah inovasi yang akan dibuat
itu dalam bidang metode atau media pembelajaran. Ketiga, dalam membuat judul
hindari penggunaan akronim yang tidak memiliki arti dan judul harus menunjukkan
sesuatu yang inovatif, unik serta tak lebih dari 20 kata. Keempat, mengikuti
gaya selingkung yang sudah ditetapkan dan harus lolos uji similarity dan sitasi
serta bebas plagiasi.
Pada masa pandemi
ini, Ibu Umi Rosida selaku Trainer Microsoft 365 mengaplikasikan program ini di
sekolahnya dengan jumlah siswa yang menggunakan sebanyak 950 siswa. Selain itu
beliau juga mengimbaskan pada sekolah lain mulai dari penyiapan domain,
pengajuan deploy, pembuatan akun dan kelas virtualnya.
Di akhir sesi, ibu
Umi Rosida memberikan trik agar tetap semangat dalam menulis yakni konsistensi
dan konsentrasi. Tetapkan kapan waktu yang tepat untuk menulis dan teruslah focus
menyelesaikan tulisan. Karena orang yang menyelesaikan tulisan, bukanlah orang
yang punya banyak waktu luang, akan tetapi orang yang bisa meluangkan waktu di
tengah kesibukan. Menutup pertemuan malam ini, Ibu Umi menyampaikan kalimat
dari Bapak Presiden RI Joko Widodo “Guru adalah teladan bagi generasi masa
depan. Teladan pembelajar yang terus belajar. Dengan karya seorang guru, maka aka
nada jutaan anak Indonesia yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis
karya. Guru Mulia Karena Karya.