NGOBROL BARENG MRS.MIN ( Kunci Sukses Menulis ala Cikgu Tere)
Siang itu di ruang guru terlihat Bu Santi terpaku di depan laptopnya. Sesekali ia mengerutkan dahi dan tak jarang ia berhenti sejenak menekan tuts keyboard laptopnya. Sahabatnya, Mrs. Min yang duduk di seberang mejanya memandang dengan penuh tanya apa gerangan yang sedang terjadi. Dengan keingintahuannya yang besar, segera ia menghampiri ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa itu.
“Sepertinya dari tadi saya lihat Bu Santi lagi
bingung, sedang mengetik apakah gerangan dan adakah yang bisa saya bantu ?”
Mrs. Min mulai menyelidik.
“Iya nih, saya sedang membuat tulisan untuk lomba tapi
mentok ide jadi males deh nerusinnya,” kata Bu Santi terlihat kesal.
“Oh kalau itu sih cocok dengan permasalahan saya dulu,
tapi sekarang sudah ada solusinya, lho! Karena
semalam saya ikut kelas menulis online bareng Om Jay. Kerenn banget
narasumbernya. Namanya Theresia Sri Rahayu yang akrab dipanggil Cikgu Tere, “
jelas Mrs. Min antusias.
“Oh ya ? Cerita dong bagaimana caranya agar saya juga
bisa menulis seperti Cikgu Tere ,” kata Bu Santi sambil menggeser kursinya dan
siap mendengarkan cerita Mrs. Min.
“Cikgu Tere ini seorang Guru SD kelahiran Kuningan Jawa Barat 36 tahun lalu. Kini beliau mengajar di SDN Waihibur Sumba Tengah NTT. Banyak prestasi yang telah diraihnya mulai dari tingkat Daerah, Provinsi, Nasional bahkan Internasional, wahh pokoknya kerennn,” sambung Mrs. Min penuh semangat.
“Temanya tentang apa nih, “ Bu Santi tambah penasaran
“Bukan Guru Biasa.”
Sahut Mrs. Min cepat.
“Jadi menurut Cikgu Tere, peserta yang mengikuti
pelatihan belajar menulis bareng Om Jay adalah guru-guru hebat dan luar biasa
dan layak disebut sebagai “Bukan Guru Biasa.” Jelas Mrs. Min.
“Mengapa disebut demikian ?” tanya Bu Santi heran.
“Karena ketika menghadapi masa pandemi seperti
sekarang ini, kita dihadapkan pada situasi yang tidak nyaman. Guru dituntut
untuk melakukan perubahan. Ada Guru yang putus asa menyerah pada keadaan.
Namun, tak sedikit pula Guru yang dapat menemukan berkah dibalik musibah ini.” kata
Mrs. Min sambil membetulkan letak kacamatanya.
“ Maksudnya ?” Bu Santi Nampak mengerutkan dahi.
“Yang tadinya tidak mengerti pembelajaran berbasis teknologi,
kini sudah piawai menyelenggarakan kelas online bahkan bisa mengajari
sejawatnya. Yang dulunya tidak pernah menulis, kini rajin menuangkan idenya
melalui blog atau bahkan ada yang sudah diterbitkan jadi buku, “ jelas Mrs. Min
“Mau dong menulis buku dan menerbitkannya, kira-kira
susah ga ? “ tanya Bu Santi.
“Menurut Cikgu Tere yang sudah menerbitkan beberapa
buku, seperti ini nih bukunya, Mrs. Min memperlihatkan sampul buku itu.
“Menulis itu tidak susah asalkan kita terbiasa hingga
memiliki jam terbang tinggi. Ini ada resep yang diberikannya yaitu dengan akronim
IDOLA,” sahut Mrs. Min.
“Apaan tuh IDOLA ?” Bu Santi lebih ingin tahu.
Mrs. Min kembali menjelaskan dengan sabar.
I =Identifikasi, maksudnya kita harus jeli mengidentifikasi
topik yang menarik bagi Pembaca.
D= Daftar semua judul luar biasa, sebisa mungkin sudah
memikirkan judul yang bagus
O= Outline, buatlah garis besar tulisan agar dapat
membantu lancarnya proses menulis
L = Lanjut menulis isi bab, jangan sampai berhenti di
tengah jalan
A = Atur layout, susun tulisan menjadi naskah yang sesuai dengan permintaan penerbit.
“Selain itu Cikgu Tere berbagi pengalaman diawal
ketertarikannya pada dunia menulis, saya lanjutkan ya, Bu Santi.” Kata Mrs. Min
semakin bersemangat.
“Menulis bisa berawal dari hobi, untuk itu jika kita sudah
mempunyai hobi menulis tinggal dilanjutkan saja. Selain itu, dengan cara
mengupgrade skill menulis melalui pelatihan atau bergabung dengan komunitas
kepenulisan. Eksresikan tulisan kita sesuai dengan gaya dan imajinasi kita.
Selain itu dengan menulis bisa menjadi jembatan prestasi. Terbukti Cikgu Tere
mampu meraih berbagai juara kompetisi dari hasil menulis dengan reward
yang begitu menggiurkan. Itu semua berkat Personal Branding yang
dibangunnya, “ jelas Mrs. Min panjang lebar.
“Wowww kerenn ya, kapan saya bisa seperti itu,” Bu Santi menerawang.
“Bisa saja asal komitmen dan konsisten dalam menulis, bisa di blog atau media sosial bahkan dimana saja selagi kita bisa menulis. Dan jangan lupa kita harus bersikap terbuka terhadap kritik dan selalu menjaga kualitas tulisan. Satu hal yang harus dijaga ketika kita menyandang predikat Bukan Guru Biasa hendaknya kita melakukan 3B yaitu Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata dan bagikan hingga dapat menginsipirasi orang lain. Itu semua kunci sukses Cikgu Tere jika kita ingin berhasil dalam menulis dan berprestasi.
Oh ya, sepertinya sudah siang nih. Saya mau
beres-beres dulu ya,” kata Mrs. Min mengkahiri obrolannya.
“Terima kasih ya Mrs. Min untuk sharingnya, semoga
saya bisa mempraktikkan apa yang sudah saya dengar tadi, “ kata Bu Santi sambil
bersiap membereskan laptopnya.